Percobaan Sains Anak: Jangan Buka Botol Ini

Halo STEAMers! Apa yang kamu lakukan kalau melihat ada sebuah botol berisi air dan tertulis "Jangan Dibuka"? Pasti kamu penasaran dan membukanya! Pak Koko juga begitu. Nah, ayo kita coba membuat Botol Jangan Dibuka, dan lihat betapa terkejutnya jika ada teman, kakak, atau adikmu yang membukanya. Percobaan sains ini menyenangkan sekali :)

Alat dan bahan yang kamu butuhkan.
- Botol plastik transparan
- Air
- Pewarna makanan
- Jarum
- Kertas
- Spidol
- Gunting
- Selotip

Berikut langkah-langkahnya:
1. Tuangkan air ke dalam botol plastik sampai hampir penuh.
2. Teteskan 1-2 tetes pewarna makanan ke dalam botol plastik, agar air menjadi berwarna dan tampak menarik.
3. Tutup botol plastikmu rapat-rapat.
4. Lubangi sisi botol plastik bagian bawah dengan jarum. Buatlah beberapa lubang yang mengitari sisi botol plastik (lihat video dibawah untuk lebih jelasnya). Saat melubangi dengan jarum, akan ada sedikit air yang keluar dari lubang. Jadi lakukan langkah ini di kamar mandi, wastafel, atau di luar rumah agar tidak membasahi lantai atau karpet rumahmu.
5. Setelah selesai membuat beberapa lubang, coba angkat botol plastikmu. Tidak ada air yang keluar dari lubang yang kamu buat!
6. Buatlah tulisan "Jangan Dibuka" pada selembar kertas dan tempelkan kertas tersebut ke botol plastik (awal jangan menutupi lubang yang telah kamu buat, tempelkan agak ke bagian atas botol).
7. Nah, Botol Jangan Dibuka-mu sudah siap. Letakkan botol itu di tempat yang mudah dilihat teman, kakak, atau adikmu. Tunggu saat mereka penasaran dan membuka botol itu. Mereka akan terkejut! Hihihi.

Apa yang terjadi? Saat tutup botol dibuka, air akan memancur dari lubang-lubang yang kamu buat.

KOK BISA YA?

Sssstttt... Rahasianya.... Tekanan udara!

Sebuah botol kosong sebenarnya ada isinya loh. Udara. Kita sering tidak menyadarinya karena memang udara tidak terlihat. Saat kamu tuangkan air ke dalam botol, molekul-molekul udara yang semula berada di dalam botol bergerak menuju ke atas (mendekati bibir botol) lalu keluar dari botol. Hanya tersisa sedikit sekali udara di dalam botol karena sudah terisi oleh air. Untuk membuktikannya, kamu dapat membalik botol tertutup yang berisi air sehingga bagian tutup botol berada di bawah. Maka, kamu akan melihat sedikit udara yang bergerak dari ujung tutup botol ke ujung lainnya.

Nah, jika kamu botol yang penuh berisi air kamu buka tutupnya, lalu kamu balikkan, maka air akan keluar (tumpah) dari botol karena gravitasi. Saat air keluar dari botol, pada saat yang bersamaan udara segera masuk ke dalam botol untuk menggantikan air yang tumpah. Jadi air dan udara saling bertukar tempat.

Lalu apa yang terjadi saat kamu melubangi botol yang berisi air dan tertutup rapat? Awalnya mungkin kamu menduga air akan keluar dari lubang tersebut, kan? Iya, air akan keluar dari lubang JIKA udara bisa masuk ke dalam botol. Namun, botol tertutup rapat, dan lubang kecil yang kamu buat tidak cukup besar untuk udara bisa masuk ke dalam botol. Selain itu, molekul-molekul air saling bekerjasama untuk membuat lapisan (semacam kulit) untuk menutup lubang tersebut. Lapisan ini disebut juga "tegangan permukaan". Jadi tidak ada cara untuk udara bisa masuk ke dalam botol. Ingat, kalau udara tidak bisa masuk ke dalam botol, airpun tidak bisa keluar dari botol atau lubang.

Nah, ketika teman, kakak, atau adikmu membuka tutup botolnya karena rasa penasaran, wuuzzz! saat itu juga udara langsung masuk ke dalam botol dan menekan air di bagian atas botol. Karena tekanan udara ini, kulit atau "tegangan permukaan" yang menutup lubang kecil tadi pun jadi pecah. Lalu gravitasi membuat air memancur keluar dari lubang-lubang tersebut. Sementara itu, udara terus masuk dari mulut botol (bagian atas botol). Udara masuk, bertukar dengan air keluar.

Teman, kakak, atau adikmu pun akan terkejut! Dan saatnya kamu bilang, "sudah jelas tertulis Jangan Dibuka kenapa masih dibuka juga?" Hihihi.

Selamat bermain sains!