Awal
musim panas tahun ini (2016) Pak Koko dan keluarga berkesempatan untuk
jalan-jalan dan belajar sains ke Kennedy Space Center NASA di negara bagian
Florida, Amerika Serikat. NASA (National
Aeronautics and Space Administration) adalah lembaga pemerintah Amerika
Serikat yang mengurusi program-program dan penelitian tentang luar angkasa.
NASA serupa dengan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) di
Indonesia yang juga mengerjakan program dan penelitian luar angkasa Indonesia,
seperti peluncuran satelit, roket, dll. Silakan cek http://www.lapan.go.id/ tentang LAPAN dan
hal-hal menarik apa saja yang telah dan sedang dilakukan para peneliti luar
angkasa Indonesia. Pak Koko pernah masuk ke gudang roket dan misil milik LAPAN
loh. Juga ke tempat peluncuran roketnya di Bogor. Keren!
Bagaimana
dengan NASA yah? Ada apa saja di sana? Program dan penelitian luar angkasa
seperti apa yang dilakukan NASA dengan teknologi canggihnya? Yuk, simak cerita
jalan-jalan sains Pak Koko di Kennedy Space Center NASA.
***
Rocket
Garden, atau Taman Roket, menyambut kedatangan kami di Kennedy Space Center
NASA. Rocket Garden menampilkan berbagai macam roket buatan NASA yang pernah
diluncurkan dalam misi-misi luar angkasa Amerika. Roket pertama yang
diluncurkan NASA adalah roket tanpa awak (manusia). Tujuannya untuk menguji
apakah manusia dapat meluncurkan roket ke luar angkasa dengan aman. Setelah itu,
barulah roket-roket berikutnya diluncurkan ke luar angkasa untuk berbagai macam
misi dan tujuan. Misalnya, roket Apollo yang diluncurkan untuk misi ke Bulan
dan membawa manusia hingga menginjakkan kaki di Bulan. Masih banyak lagi
roket-roket lainnya di Rocket Garden. Tim NASA memandu para pengunjung dengan
memberikan penjelasan mengenai setiap roket yang ada disana. Kita juga bisa
bertanya apapun pada mereka loh tentang roket.
Astronaut
Encounter
Siapa
mau jadi Astronot? Di Kennedy Space Center, ada tempat yang bernama Astronaut
Encounter. Di tempat ini, kita bisa bertemu
langsung dengan astronot yang sudah pernah ke luar angkasa dan kembali lagi ke
Bumi dengan selamat loh! Wah, keren ya. Para veteran astronot ini sudah pensiun
dari misi luar angkasanya. Tapi semangat mereka untuk ilmu sains luar angkasa
tak pernah padam. Oleh karena itu, para veteran astronot ini hadir di Astronaut
Encounter untuk bercerita kepada pengunjung tentang pengalaman mereka mulai
dari pelatihan menjadi astronot, berangkat ke luar angkasa, hidup dan melakukan
penelitian di luar angkasa, hingga mendarat kembali di Bumi dengan selamat.
Sembari bercerita, mereka dengan bangganya menunjukkan foto-foto dan video
selama mereka menjadi astronot. Seru sekali! Kita juga bisa bertanya apapun
kepada astronot ini, misalnya bagaimana cara astronot makan dan minum di luar
angkasa? Seperti apa rupa Bumi jika dilihat dari luar angkasa? Dan masih banyak
lagi. Setelah bercerita dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung yang
penasaran dengan luar angkasa, astronot ini juga berbaik hati untuk
menyempatkan diri berfoto dengan setiap pengunjung. Pak Koko akhirnya bisa
berkenalan dan foto bersama astronot! Hehe.
Saat kami
kesana, astronot yang berbagi cerita adalah Charlie Walker. Sejak kecil, Pak
Charlie bermimpi menjadi astronot. Beliau pernah mendaftar Kelas Astronot NASA
setelah 7 tahun lulus kuliah. Tapi beliau tidak diterima, karena saat itu
beliau tidak sedang bekerja untuk universitas manapun, dan belum memiliki gelar
S3, doktor atau Ph.D. Pak Charlie tidak menyerah, beliau kemudian bekerja pada
perusahaan yang membuat alat-alat untuk misi luar angkasa. Setelah
bertahun-tahun bekerja, Pak Charlie ditunjuk oleh perusahaannya untuk pergi ke
luar angkasa bersama NASA sebagai insinyur pengendali sistem elektroforesis di pesawat
luar angkasa. Beliau adalah warga sipil pertama yang menjadi astronot dan pergi
ke luar angkasa tanpa harus bekerja di NASA. Tapi NASA membutuhkan keahliannya
sebagai insinyur. Pak Charlie kini sudah 3 kali bolak-balik ke luar angkasa
untuk mengerjakan misi yang berbeda di tahun yang berbeda. Hebat yah Pak
Charlie, karena tidak pernah menyerah, akhirnya mimpi dan cita-cita Pak Charlie
sedari kecil untuk menjadi astronot dan pergi ke luar angkasa tercapai! Pak
Charlie saat ini bertugas di Kennedy Space Center untuk menginspirasi anak-anak
dan generasi muda agar mencintai sains dan luar angkasa. Juga untuk berani
bermimpi setinggi-tingginya.
Astronot Charile Walker sedang berbagi pengalaman ke luar angkasa |
Space
Shuttle Atlantis
Di
dalam Kennedy Space Center, ada gedung atau wahana Space Shuttle Atlantis.
Atlantis merupakan nama pesawat ulang-alik milik NASA yang selama 30 tahun
digunakan untuk pulang-pergi ke luar angkasa menjalankan berbagai macam misi
NASA. Gedung atau wahana Space Shuttle Atlantis ditandai dengan model peluncur
roket ukuran besar berwarna oranye di depan gedungnya. Masuk ke dalam gedung,
pengunjung disuguhkan film tentang Atlantis dan misi-misi luar angkasa yang
berhasil dijalankannya. Film disuguhkan dengan teknologi multimedia yang
canggih. Setelah film selesai, layar film di angkat. Di balik layar terpampang
ruangan besar berisi pesawat Atlantis! Wah! Besar sekali. Bukan miniatur.
Roket yang digunakan untuk meluncurkan Pesawat Atlantis |
Kita
bisa melihat dengan jelas setiap sudut pesawat Atlantis. Bisa juga masuk ke
dalam kabin pengendali pesawat Atlantis. Bermacam simulator berteknologi
canggih juga ada di gedung ini. Kita dapat memainkan simulator-simulator
tersebut seakan-akan kita sedang berada di luar angkasa dan menjalankan misi
NASA. Misalnya, simulasi berjalan di luar angkasa sambil menangani
masalah-masalah mesin pesawat dari luar pesawat. Dan masih banyak simulator
lainnya.
Selama
30 tahun menjalankan misi luar angkasa NASA, pesawat Atlantis berhasil
menorehkan prestasi gemilang, diantaranya membantu pembangunan stasiun luar
angkasa internasional (ISS – International Space Station) dan membantu peluncuran
dan pemeliharaan Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Teleskop Luar
Angkasa Hubble diluncurkan dari Bumi dan di letakkan di luar angkasa untuk
meneliti benda-benda luar angkasa dengan lebih jelas dan lebih dekat
(dibandingkan dari permukaan Bumi). Berbagai macam hasil penelitian dan
penemuan luar angkasa tak lepas dari jasa Teleskop Luar Angkasa Hubble ini loh.
Hebat yah. Replika teleskop Hubble dapat dilihat di gedung Space Shuttle
Atlantis ini.
Selain teleskop
Hubble, pesawat Atlantis juga membantu pembangunan International Space Station (ISS) di luar angkasa. ISS adalah
stasiun luar angkasa internasional, gabungan dari berbagai macam negara. Jadi
di ISS, kita bisa menemukan gerbong milik Amerika, gerbong milik Jepang,
gerbong milik Rusia, dan negara lainnya. Setiap negara melakukan bermacam-macam
penelitian luar angkasa di gerbongnya masing-masing. Iya, ada para astronot
peneliti/ilmuwan dari berbagai negara yang hidup dan bekerja di luar angkasa,
tepatnya di ISS! Tapi, jangan bayangkan ISS adalah gedung berlantai seperti
halnya tempat kerja manusia di Bumi. Para astronot ini bekerja di
gerbong-gerbong atau kapsul-kapsul yang saling terhubung satu sama lain. Nah,
di gedung Space Shuttle Atlantis ini kita bisa masuk dan menelusuri
lorong-lorong kapsul ISS!
Shuttle
Launch Experience
Seperti
apa ya rasanya jadi astronot? Apa yang terjadi pada astronot saat roket atau
pesawat ulang-alik diluncurkan dari Bumi menuju ke luar angkasa dengan
kecepatan tinggi? Bagaimana astronot hidup di dalam pesawat luar angkasa?
Mengantri untuk merasakan simulasi pelatihan astronot |
Pak
Koko penasaran dengan itu semua. Beruntung, di Kennedy Space Center kita dapat
merasakan beberapa pengalaman menjadi astronot di wahana Astronaut Training Simulator, atau simulasi latihan astronot. Di
sini, kita akan di bawa masuk ke dalam ruangan berbentuk kapsul berisi tempat
duduk dengan pengaman (seperti tempat duduk Roller Coaster). Komandan NASA
masuk untuk menjelaskan langkah demi langkah peluncuran roket atau pesawat luar
angkasa. Iya, kita menjadi astronotnya! Saat alarm berbunyi, kita bergegas
masuk ke kabin, menempati tempat duduk, dan mengencangkan pengaman. Sesaat lagi
kita akan terbang ke arah atas! Posisi duduk diputar ke arah atas. Menghadap
langit-langit. Seperti ketika kita naik Roller Coaster yang menanjak atas.
Roket
atau pesawat luar angkasa akan meluncur dalam hitungan mundur. 3…2…1…! Selama
beberapa menit, kita akan merasakan kekuatan gravitasi yang mendorong tubuh
kita dengan kuat ke sandaran kursi seraya pesawat meluncur dengan kecepatan
yang sangat tinggi menjauhi Bumi. Beberapa saat kemudian, kita akan merasakan
sensasi kehilangan berat ketika berada di luar angkasa tanpa gravitasi. Untuk
sesaat, kita merasa ringan seperti kapas yang melayang di kursi. Lalu, salah
satu pintu/jendela pesawat dibuka sehingga muncul pemandangan bola biru yang
terbalut awan-awan putih dengan latar belakang hitam gelap. Iya, itulah wajah
Bumi yang setiap hari dilihat astronot dari luar angkasa. Luar biasa indahnya.
Tips:
apabila berkunjung ke Kennedy Space Center, usahakan masuk ke Shuttle Launch
Experience terlebih dahulu, karena antrian wahana ini cukup panjang bila hari
semakin siang dan semakin banyak pengunjung.
Perjalanan
manusia (astronot) untuk menjelajah luar angkasa demi memperdalam pengetahuan
tentang dunia sudah berlangsung sejak lama. Mulai dari pendaratan di bulan,
peluncuran satelit, teleskop, hingga pembangunan stasiun luar angkasa
internasional. Lalu, apa sih misi luar angkasa NASA yang sedang berlangsung
saat ini?
Jawabannya
adalah penjelajahan ke planet Mars!
Tentu saja
Kennedy Space Center menyediakan gedung atau wahana tersendiri yang khusus berisi
tentang penjelajahan ke planet Mars. Kita akan disuguhkan presentasi multimedia
tentang apa saja kegiatan yang sedang dijalankan NASA dalam penelitian planet
Mars. Berbagai macam kendaraan darat (Mars Rovers) yang digunakan NASA di
planet Mars ada disini. Lengkap dengan film dan penjelasan cara kerja serta
kegunaan masing-masing kendaraan. Tak lupa, ada bermacam permainan interaktif
dan simulator alat-alat canggih yang digunakan dalam misi planet Mars.
Diantaranya, simulasi pengendalian kendaraan dalam orbitnya dan pendaratan kendaraan
di permukaan planet. Menurut NASA, kedua keterampilan ini sangat dibutuhkan
oleh para astronot masa depan.
Setelah
mengeksplorasi wahana planet Mars ini, kita akan mendapat kesan bahwa
perjalanan ke luar angkasa di masa depan tidak hanya bergantung pada teknologi-teknologi
baru dan canggih, tapi justru sangat bergantung pada semangat petualangan dan
inovasi para manusia (astronot) nya. NASA tengah mencari astronot masa depan.
Berbagai macam peran astronot disuguhkan di dalam wahana ini. Mulai dari
insinyur, ilmuan sains, dokter, ahli tanaman, dan lain lain. Harapannya, melalu
wahana ini, generasi muda mulai tumbuh keinginannya untuk menjelajah luar
angkasa dengan berbagai macam peran. Jadi, apapun profesimu, kamu bisa pergi ke
luar angkasa menjadi astronot. Seru kan?
Theater IMAX
Mau
nonton serunya perjalanan para astronot ke luar angkasa? Mau tau apa saja yang
telah dan sedang dilakukan para astronot NASA baik di luar angkasa maupun di
Bumi?
NASA
memiliki gedung teater IMAX 3 dimensi. Katanya, teater NASA ini adalah
satu-satunya di dunia yang memiliki layar IMAX kembar. Jika kamu pernah
menonton film di teater IMAX yang layarnya besaar. Teater NASA layarnya 2 kali
lebih besar lagi. Lengkap dengan teknologi 3 dimensi. Wow.
Saat
kami berkunjung, film yang diputar adalah The Journey to Space, atau Perjalanan
ke Luar Angkasa. Ini adalah film dokumenter tentang rencana penjelajahan luar
angkasa NASA saat ini dan di masa depan. Bukan lagi bercerita tentang sejarah
keberhasilan dan kegagalan perjalanan ke luar angkasa di masa lalu, justru NASA
memilih untuk menunjukkan rencana ekspedisi luar angkasa mereka di masa depan.
Berbagai macam misi sedang disiapkan di kantor-kantor NASA di Bumi. Kita akan
melihat bagaimana astronot-astronot sedang berlatih dan menguji berbagai macam
penelitian untuk dilaksanakan di luar angkasa, tepatnya di planet Mars. Ada
ahli biologi, ahli kimia, ahli fisika, dan lain-lain yang melakukan penelitian
berbeda-beda namun tujuannya sama. Yaitu, membuat planet Mars menjadi tempat
yang bisa dihuni oleh manusia. Ahli biologi bertugas menumbuhkan tanaman dan
binatang di planet Mars yang saat ini masih gersang. Ahli kimia bertugas
mengubah permukaan dan atmosfer planet Mars menjadi ramah manusia seperti Bumi.
Dan seterusnya. Setiap profesi memiliki perannya masing-masing. Film diakhiri
dengan undangan kepada generasi muda untuk ikut bergabung dalam penjelajahan
luar angkasa ke planet Mars dan misi lainnya yang membutuhkan orang-orang
pemberani dan kreatif. Orang-orang itu bisa jadi ada diantara kita semua.
Junior
Astronauts (for children)
NASA
tahu betul caranya menyalakan api semangat dan ketertarikan generasi muda
terhadap luar angkasa. Khusus untuk balita dan anak-anak kecil, ada arena
tersendiri yang diberi nama Junior Astronauts, atau astronot cilik. Ini adalah
arena bermain untuk anak-anak bertema luar angkasa. Misalnya, tanjakan roket,
terowongan luar angkasa, panjat tebing di bulan, perosotan asteroid, dan
bermacam permainan anak lainnya. Sambil bermain, NASA membuat anak-anak merasa
bahwa mereka sedang melakukan petualangan di luar angkasa.
Kennedy
Space Center sangat luas. Yang kami kunjungi hanyalah visitor complex atau area pengunjung. Masih ada area pengendalian
roket dan alat-alat luar angkasa, area peluncuran roket, area pembuatan roket
dan kendaraan luar angkasa, dan masih banyak lagi area dan gedung-gedung
lainnya yang memiliki fungsinya masing-masing.
Untuk
menuju ke area-area tersebut, NASA menyediakan bus khusus untuk berkeliling di
wilayah mereka yang luas. Tur dengan bus ini gratis, dan bus selalu ada setiap
15 menit sekali.
Bagian roket Apollo Saturn V yang digunakan untuk ke bulan |
Bus
berhenti di Apollo/Saturn V Center. Ini adalah gudang penyimpanan roket Apollo
Saturn V yang bersejarah membawa manusia menginjakkan kaki di Bulan. Apollo
Saturn V juga merupakan roket terbesar yang pernah dibuat. Di tempat ini juga
kita bisa melihat dan menyentuh batuan yang dibawa langsung dari Bulan. Menurut
NASA, ini adalah satu-satunya tempat di dunia dimana kita bisa benar-benar menyentuh
batuan bulan, bukan hanya melihat batuan yang dipajang.
Selain
di gudang penyimpanan Apollo, bus tidak berhenti di area-area spesial lainnya
yang disebutkan sebelumnya di atas. Kita hanya bisa melihat gedung-gedung dan
area-area tersebut dari dalam bus. Jika ingin berhenti dan masuk ke dalam area
khusus tersebut (pegendalian roket dan alat luar angkasa, peluncuran roket,
pembuatan atau perangkaian roket, dan lain lain), kita perlu membeli tiket spesial
tambahan.
Karena
waktu kami terbatas, kami tidak sempat menjelajahi Kennedy Space Center lebih
dalam ke area-area khusus tersebut dalam satu hari.
Space
Shop
Tentu
saja kunjungan ke Kennedy Space Center belum terasa lengkap jika belum diakhiri
dengan berbelanja oleh-oleh atau pernak-pernik di toko luar angkasa NASA.
Bermacam barang yang berhubungan dengan luar angkasa ada disini. Kita bisa juga
membeli pakaian astronot lengkap dengan helm dan alat-alat lainnya. Menurut
NASA, toko ini adalah toko bertema luar angkasa terbesar di dunia. Koleksi
barangnya banyak sekali.
---
Nah,
demikian jalan-jalan sains Pak Koko dan keluarga ke Kennedy Space Center.
Dokumentasi videonya dapat ditonton di atas. Jika teman-teman ada kesempatan
dan sedang berada di Amerika, tidak rugi jika menyempatkan diri jalan-jalan
sambil belajar tentang luar angkasa di Kennedy Space Center NASA.
Selamat
bermain!
No comments:
Post a Comment